Archive for April 2014
Minggu ke 8
MANUSIA DAN TANGGUNG JAWAB
NAMA ANGGOTA : Alfin Arbenus
Juan Ceasar
Mozara Putri J
Santika Dewi
MANUSIA DAN TANGGUNG JAWAB
A. PENGERTIAN
TANGGUNG JAWAB
Tanggung jawab menurut kamus
umum bahasa indonesia adalah, keadaan wajib.
Menanggung segala
sesuatunya. Sehingga bertanggung jawab menurut kamus umum bahasa indonesia
adalah berkewajiban menanggung, memikul jawab, menanggung segala sesuatunya
atau memberikan jawab dan menanggung akibatnya.
Tanggung jawab adalah
kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang disengaja maupun
yang tidak disengaja. Tanggung jawab berarti berbuat sebagai perwujudan
kesadaran akan kewajibannya.
Seorang mahasiswa mempunyai
kewajiban belajar. Bila belajar, maka hal itu berarti ia telah memenuhi
keawajibannya. Berarti pula ia telah bertanggung jawab atas kewajibannya.sudah
tentu bagaimana kegiatan belajar si mahasiswa, itulah kadar pertanggung
jawabannya. Bila pada ujian ia mendapat nilai A, B atau C itulah kadar pertanggung
jawabannya.
Bila si mahasiswa malas
belajar, dan ia sadar akan hal itu. Tetapi ia tetap tidak mau belajar dengan
alasan capek, segan dan lain-lain. Padahal ia menghadapi ujian. Ini berarti
bahwa si mahasiswa tidak memenuhi kewajibannya, berarti pula ia tidak
bertanggung jawab.
Seseorang yang mau
bertanggung jawab karena ada kesadaran atau keinsafan atau pengertian atas
segala perbuatan dan akibatnya dan atas kepentingan pihak lain. Timbulnya
tanggung jawab itu karena manusia itu hidup bermasyarakat dan hidup dalam
lingkungan alam. Manusia Tidak boleh berbuat semaunya terhadap manusia lain dan
terhadap alam lingkungannya. Manusia menciptakan keseimbangan,
keserasian,keselarasan antara sesama manusia dan antara manusia dan lingkungan.
Tanggung jawab itu bersifat
kodrati, artinya sudah menjadi bagian kehidupan manusia bahwa setiap manusia
pasti di bebani dengan tanggung jawab. Apabila ia tidak mau bertanggung jawab,
maka ada pihak lain yang memaksakan tanggung jawab itu. Dengan demikian
tanggung jawab itu dapat dilihat dari dua sisi , yaitu dari sisi pihak yang
berbuat dan dari sisi kepentingan pihak lain. dari sisi si pembuat ia harus
menyadari akibat perbuatannya itu, dengan demikian ia sendiri pula yang harus
memulihkan ke dalam keadaan baik. Dari sisi pihak lain, apabila si pembuat
tidak mau bertanggung jawab, pihak lain yang akan memulihkan baik dengan cara
individual maupun dengan cara kemasyarakatan.
Apabila dikaji, tanggung
jawab itu adalah kewajiban atau beban yang harus dipikul atau dipenuhi sebagai
akibat dari perbuatan pihak lain, atau sebagai pengabdian, pengorbanan pada
pihak lain. Kewajiban atau beban itu di tujukan untuk kebaikan pihak yang
berbuat sendiri, atau pihak lain. dengan keseimbangan, keserasian.keselarasan
antara sesama manusia, antara manusia dan antara manusia dan tuhan selalu di
pelihara dengan baik.
Tanggung jawab adalah ciri
manusia beradab(berbudaya. Manusia merasa bertanggung jawab karena ia menyadari
akibat baik atau buruk perbuatannya itu, dan menyadari pula bahwa pihak lain
memerlukan pengabdian atau pengorbananya. Untuk memperoleh atau meningkatkan
kesadaran bertanggung jawab perlu di tempuh usaha melalui pendidikan,
penyuluhan, keteladanan, dan takwa kepada tuhan yang maha esa.
A. Macam-Macam
tanggung Jawab.
a). Tanggung jawab terhadap diri sendiri
Tanggung jawab terhadap diri
sendiri menuntut kesadaran setiap orang untuk memenuhi kewajibannya sendiri
dalam mengembangkan kepribadian sebagai manusia pribadi. Dengan demikian bisa
memecahkan masalah-masalah kemanusiaan mengenai dirinya sendiri Menurut sifat
dasarnya manusia adalah mahluk bermoral, tetapi manusia juga seorang pribadi.
Karena merupakan seorang pribadi maka manusia mempunyai pendapat sendiri,
perasaan sendiri, angan-angan sendiri. Sebagai perwujudan dari pendapat,
perasaan dan angan-angan itu manusia berbuat dan bertindak. Dalam hal ini
manusia tidak luput dari kesalahan, kekeliruan, baik yang disengaja maupun
tidak.
b). Tanggung jawab terhadap
keluarga
Keluarga merupakan
masyarakat kecil. Keluarga Terdiri dari suami-istri, ayah-ibu dan anak-anak,
dan juga orang lain yang menjadi anggota keluarga. Tiap anggota keluarga wajib
bertanggung jawab kepada keluarganya. Tanggung jawab ini menyangkut nama baik
keluarga. Tetapi tanggung jawab juga merupakan kesejahteraan, keselamatan,
pendidikan, dan kehidupan.
c). Tanggung jawab terhadap
masyarakat
pada hakekatnya manusia
tidak bisa hidup tanpa bantuan manusia lain, sesuai dengan kedudukannya sebagai
mahluk sosial. Karena membutuhkan manusia lain maka ia harus berkomunikasi
dengan manusia lain tersebut. Sehingga dengan demikian manusia di sini
merupakan anggota masyarakat yang tentunya mempunyai tanggung jawab seperti
anggota masyarakat yang lain agar dapat melangsungkan hidupnya dalam masyarakat
tersebut. Wajarlah apabila segala tingkah laku dan perbuatannya harus di
pertanggung jawabkan kepada masyarakat.
d). Tanggung jawab kepada
bangsa / Negara
suatu kenyataan lagi, bahwa
tiap manusia, tiap individu adakah warga negara suatu negara. Dalam berpikir,
berbuat, bertindak, bertingkah laku manusia terikat oleh norma-norma atau
ukuran-ukuran yang di buat oleh negara. Manusia tidak dapat berbuat semaunya
sendiri. Bila perbuatan manusia itu salah, maka ia harus bertanggung jawab
kepada negara.
e). Tanggung jawab terhadap
tuhan
tuhan menciptakan manusia di
bumi ini bukanlah tanpa tanggung jawab, melainkan untuk mengisi kehidupannya
manusia mempunyai tanggung jawab langsung terhadap tuhan. Sehingga tindakan
manusia tidak bisa lepas dari hukuman-hukuman Tuhan yang di tuangkan dalam berbagai
kitab suci melalui berbagai macam agama. Pelanggaran dari hukuman-hukuman
tersebut akan segera diperingatkan oleh tuhan dan jika dengan peringatan yang
keraspun manusia masih juga tidak menghiraukan maka tuhan akan melakukan
kutukan. Sebab dengan mengabaikan perintah-perintah Tuhan berarti mereka
meninggalkan tanggung jawab yang seharusnya di lakukan manusia terhadap Tuhan
sebagai penciptanya, bahkan untuk memenuhi tanggung jawabnya, manusia perlu
pengorbanan
A. PENGABDIAN
DAN PENGORBANAN
Wujud tanggung jawab juga berupa pengabdian dan
pengorbanan. Pengabdian dan pengorbanan adalah perbuatan baik untuk kepentingan
manusia itu sendiri.
a). Pengabdian
pengabdian adalah perbuatan baik yang berupa pikiran,
pendapat ataupun tenaga sebagai perwujudan kesetiaan, cinta, kasih sayang,
hormat atau ikatan dan semua itu dilakukan dengan ikhlas.
Pengabdian itu pada hakekatnya adalah rasa tanggung
jawab. Apabila orang kerja keras sehari penuh untuk mencukupi kebutuhan. Hal
itu berarti mengabdi kepada keluarga.
Lain halnya jika kita membantu teman dalam kesulitan,
mungkin sampai berhari-hari itu bukan pengabdian, tetapi hanya bantuan saja.
Berikut ini di berikan gambaran, bagaimana orang tua
mengabdi kepada putra-putrinya demi kebahagiaan keluarga mereka.
Manusia tidak ada dengan sendirinya, Tetapi merupakan
makhluk ciptaan Tuhan. Sebagai ciptaan tuhan manusia wajib mengabdi kepada
tuhan. Pengabdian berarti peenyerahan diri sepenuhnya kepada tuhan, dan itu
merupakan perwujudan tanggung jawabnya kepada tuhan yang maha esa.
Pengabdian kepada agama atau kepada tuhan terasa
menonjolnya seperti menonjolnya sepeti yang dilakukan oleh para biarawan dan
biarawati. Pada umumnya mereka itu adalah orang-orang yanh terjun di ladang
tuhan karena kesadaran moralnya, karena panggilan tuhan. Mereka meniggalkan
keluarganya dan tidak akan berkeluarga. Sehingga hampir seluruh waktu ,
pikiran,tenaga maupun kegiatan hanya tercurah untuk memuliakan tuhan. Dalam
agama yang tidak membedakan manusia atas dasar ras ataupun bangsa itu para biarawan
atau biarawati di tempatkan di daerah-daerah yang jauh dan terpencil. Semuanya
dilakukan dengan semboyan tugas suci. Selain pada gereja katolik, pada agama
budha juga dikenal biarawatai atau biarawan dengan sebutan bhiksu dan bhiksuni
dengan cara kehidupan yang jauh berbeda.
Pengabdian kepada negara dan bangsa yang juga menyolok
antara lain dilakukan oleh pegawai negri yang bertugas menjaga mercu suar di
pulau yang terpencil. Mereka bersama keluarganya hidup terpencil dari
masyarakat ramai, sementara itu setiap hari tiupan angin kencang dari laut
tidak pernah berhenti, apalagi bila terjadi badai. Mereka bersunyi diri dalam
mengabdikan diri demi keselamatan kapal yang lalu lalang. Kesenagan yang dapat
dirasakan oleh pegawai negri di kota tidak dapat dirasakan, mungkin
sekali-sekali bila mereka memperoleh cuti tahunan. Kesengan dan kegembiraan
sesama pegawai negri hanya mereka bayangkan secara terang di alam yang demikian
sepi. Anak-anak mereka sulit berkembang sebagai makhluk sosial, dan terbatas
untuk dapat mengembangkan diri akibat terpencilnya tempat tinggalnya. Dengan
membandingkan mereka dan kehidupan kawan-kawannya di kota atau di tempat yang
lebih enak terasa arti pengorbanan mereka demi keselamatan manusia lain, bangsa
dan negara sendiri. Berapa banyakkah orang yang mau dan mampu menghayati
pengorbanan mereka itu?
b). Pengorbanan
pengorbanan berasal dari kata korban atau kurban yang
berarti persembahan, sehingga pengorbanan berarti pembiria untuk menyatakan
kebaktian. Dengan demikian pengorbanan yang bersifat kebaktian itu mengandung
unsur keingkhlasan yang tidak mengandung pamrih. Suatu pemberian yang
didasarkan atas kesadaran moral yang tulus ikhlas semata-mata.
Pengorbanan dalam arti pemberian sebagai tanda kebaktian
tanpa pamrih dapat dirasakan bila kita membaca atau mendengarkan kotbah agama.
Dari kisah para tokoh agama atau nabi, manusia memperolah tauladan, bagaimana
semsetinya wajib berkorban.
Perbedaan antara pengertian pengabdian dan pengorbanan
tidak begitu jelas. Karena adanya pengabdian tentu ada pengorbanan. Antara
sesama kawan, sulit dikatakan pengabdian, karena kata pengabdian mengandung
arti lebih rendah tingkatnnya. Tetapi untuk kata pengorbanan dapat juga di
terapkan sesama teman.